Mahasiswa dengan segala potensi dan kelebihan kesempatan yang telah dimilikinya memiliki banyak peran strategis di masyarakat. Memahami kembali gerakan mahasiswa yang akan penuh tantangan dan tanggung jawab lebih kedepannya. Idealisme mahasiswa yang dibangun dengan dasar intelektualitas, integritas, dan kepedulian terhadap masyarakat menuntut mahasiswa untuk bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Ada realitas yang menunjukkan tidak semua mahasiswa memiliki ketersadaran dan keterlibatan dengan gerakan mahasiswa. Hal ini disebabkan mahasiswa terhinggapi virus pragmatisme dan apatisme. Sistem pendidikan yang berlaku cenderung mendukung tersebarnya virus pragmatisme dan apatisme karena sepertinya hanya membentuk mahasiswa yang pintar dan terampil serta berorientasi kerja untuk memenuhi permintaan pasar. Mahasiswa saat ini bisa dikatakan unggul dalam hal intelektualitas dan akademik akan tetapi perlu reformasi pemahaman lebih terkait moral dan politik. Karena bagaimanapun sebagai sebagai seorang first class citizen , permasalahan moral dan politik seharusnya sudah menjadi santapan sehari-hari yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan.
Oleh karena itu, Dibutuhkan sebuah rekayasa sosial yang konseptual dan sistematis untuk melakukan pencerahan moral dan politik terhadap mahasiswa sehingga mereka menyadari tanggung jawabnya yang bukan sekedar tanggung jawab akademis, namun juga tanggung jawab sosial, tanggung jawab moral, tanggung jawab politis serta tanggung jawab kesejarahan. Keseluruhan tanggung jawab tersebut inheren dalam diri mahasiswa seiring berubahnya status dan identitas menjadi mahasiswa. Keseluruhan tanggung jawab tersebut merupakan konsekuensi identitas mahasiswa.
Gerakan Moral Mahasiswa adalah sebuah gerakan yang berlandaskan hati dan idealisme untuk membela dan memperjuangkan hak-hak masyarakat yang tidak tertunaikan oleh pemerintah yang ada. Hak pendidikan layak, murah dan terjangkau, hak kesehatan yang setara, pelayanan hukum yang adil dan tidak memihak, apresiasi politik yang berkualitas, pekerjaan yang layak, kemampuan mendapatkan informasi yang sesuai serta hak asasi manusia. Disinilah peran mahasiswa untuk memperjuangkan kepentingan layak dengan di awali proses kajian yang akan meningkatkan daya kritis mahasiswa, lalu dilanjutkan dengan aksi seperti advokasi, menekan kebijakan pemerintah, meng-empower masyarakat dengan pengabdian masyarakat, serta mengusulkan alternatif solusi yang pro-rakyat. Perlu diyakini oleh mahasiswa bahwa dengan idealisme kita yang pro-rakyat, maka kita akan bisa mencari dan menemukan solusi yang secara akademis-logis bisa mendukung rakyat. Mahasiswa diharapkan mampu membimbing masyarakat menuju kemapanan dan kesejahteraan. Kekuatan hati nurani dapat menjadi sebuah energy yang membuat gerakan mahasiswa berjalan secara berkelanjutan dan konsisten.
Gerakan politik yang di usung oleh mahasiswa adalah gerakan politik nilai, artinya suatu gerakan politik yang berbasis kebenaran ilmiah dan tidak memandang siapapun yang berkuasa. Selama pemerintahan yang ada melakukan kesalahan, maka mahasiswa wajib memberikan kritik dan saran untuk perbaikan kedepannya. Bisa dikatakan pula bahwa mahasiswa adalah oposisi konstruktif abadi. Dengan berbekal pengetahuannya, seharusnya mahasiswa juga mampu membuat pemerintah tandingan dalam arti memberikan pandangan gagasan dan ide yang bisa dijalankan menurut versi mahasiswa. Dalam gerakan politik nilai mahasiswa bersifat independen, dimana mahasiswa juga tetap harus melakukan gerakan extraparlementer yang menuntut mahasiswa untuk tidak masuk ke dalam system pemerintahan. Gerakan ini memainkan perannya sebagai social control dan social pressure terhadap pemerintahan yang ada. Segala tindakan aksi dan lainnya didasari oleh nilai yang jelas dan bisa terbukti secara ilmiah.
Bagaimanapun tugas inti mahasiswa adalah mengoptimalkan segala potensi dan kesempatan yang ada untuk meningkatkan kapasitas diri maupun peran. Menjadi kapasitas diri bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas masyarakat. Menjadi pembelajar sejati, senantiasa mengambil pelajaran dari segala hal yang terjadi di dalam kehidupan agar kita memiliki kedewasaan dalam berpikir dan bertindak melebihi usia biologis kita. Dengan itu diharapkan mahasiswa siap menjadi pemimpin di masa yang akan datang.
Hakikatnya semua manusia itu adalah pemimpin.Ini selaras dengan sabda rasulullah s.a.w yang diriwayatkan oleh imam muslim:
"Setiap kamu adalah pemimpin,dan setiap kamu akan dipertanggungjawabkan akan apa yang dipimpinnya".
Politicians think about the next election, a true leader will think about the next generation.
sumber :
bingkai hidup
IKHLAS dari KAMI MPP FAKULTI PERUBATAN
~ALIA~FARIH~NASIHA~
OUR VOICE IS MY VOICE
MEMBENTUK INTEGRASI MAHASISWA